ZoyaPatel

Marquez belajar dari Bagnaia untuk memperbaiki tikungan kanan

Mumbai

Marc Marquez meningkatkan kemampuannya dalam tikungan kanan dengan mempelajari gaya balap Francesco Bagnaia agar lebih kompetitif di MotoGP 2025.

Marc Marquez dari Spanyol dari tim Ducati Lenovo menghadiri konferensi pers pebalap menjelang Grand Prix MotoGP Argentina di Autodromo Termas de Rio Hondo di Rio Hondo, Argentina, pada 13 Maret 2025. Foto oleh Gold & Goose/LAT Images
Marc Marquez dari Spanyol dari tim Ducati Lenovo menghadiri konferensi pers pebalap menjelang Grand Prix MotoGP Argentina di Autodromo Termas de Rio Hondo di Rio Hondo, Argentina, pada 13 Maret 2025. Foto oleh Gold & Goose/LAT Images

Oleh Hayu Andini dan Anna Fadiah

Marc Marquez telah diam-diam mempelajari teknik Francesco Bagnaia untuk meningkatkan kemampuannya dalam menikung ke kanan. Ia menyadari kelemahan ini bisa menjadi penghalang untuk bersaing di MotoGP 2025 dan berusaha mengatasinya dengan memperdalam gaya balapnya.

Kelebihan Marquez dalam tikungan kiri

Marquez dikenal sebagai salah satu pembalap terbaik dalam menikung ke kiri. Keahliannya ini menjadi keuntungan besar ketika berlaga di sirkuit dengan arah berlawanan jarum jam, seperti Austin dan Sachsenring, yang memiliki banyak tikungan ke kiri.

Namun, di sisi lain, Marquez memiliki tantangan dalam menikung ke kanan. Hal ini membuatnya kesulitan dalam beberapa sirkuit yang menuntut keseimbangan antara dua arah tikungan. Untuk meningkatkan kemampuannya, ia memutuskan untuk belajar dari rekan setimnya di Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia.

"Saya juga berlatih di tikungan kanan untuk meningkatkan kemampuan saya. Saya melakukannya dengan mengamati Pecco (Francesco Bagnaia) secara rutin, karena dia sangat kuat. Begitu juga saudara saya Alex (Marquez)," ujar Marquez dalam wawancara dengan Crash pada Jumat, 14 Maret 2025.

Marquez sukses mengubah gaya balapnya

Hasil dari upaya Marquez mulai terlihat. Dengan teknik yang lebih bersih dan efisien, ia mampu tampil luar biasa di seri pertama MotoGP 2025 di Thailand. Marquez memenangkan Sprint Race dan balapan utama tanpa terjatuh, sebuah pencapaian yang menunjukkan perkembangan besar dalam gaya membalapnya.

Menurutnya, peningkatan ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang konsistensi.

“Saya sudah membaik dan saya tidak lagi kalah. Tujuan saya bukanlah menjadi lebih cepat dari sebelumnya, tetapi lebih konsisten," ujar Marquez.

Keberhasilannya ini menunjukkan bahwa metode belajar dari rival dapat memberikan hasil positif, terutama bagi seorang pembalap yang ingin terus berkembang.

Menganalisis rival untuk meningkatkan performa

Marquez tak hanya fokus pada teknik menikung. Ia juga mengamati bagaimana para rivalnya membalap di MotoGP 2025. Sebagai juara dunia enam kali, ia menyadari bahwa persaingan semakin ketat dan setiap detail bisa membuat perbedaan besar di lintasan.

"Saya telah menonton banyak video, saya berkonsentrasi pada apa yang mereka lakukan pada bodi, kaki, rem, dan saya masih harus berusaha lebih konsisten," tambahnya.

Dengan pendekatan ini, Marquez menunjukkan bahwa dirinya tidak hanya mengandalkan insting, tetapi juga strategi yang matang untuk tetap kompetitif di MotoGP 2025.

MotoGP Argentina 2025 menjadi ujian berikutnya

Setelah sukses di Thailand, tantangan berikutnya bagi Marquez adalah MotoGP Argentina 2025, yang akan digelar di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo pada 14-16 Maret.

Performa Marquez di Argentina akan menjadi tolak ukur sejauh mana peningkatan teknik menikungnya berdampak pada hasil balapan. Apakah ia bisa kembali mendominasi? Semua mata tertuju pada The Baby Alien di seri kedua MotoGP 2025.

Ahmedabad