Pecco Bagnaia gagal ke Q2 akibat kesalahan 'Race Direction'
Kesalahan bendera kuning membuat Pecco Bagnaia harus menjalani Q1 di MotoGP.
Oleh Alana Salsabila dan Randy Ahmad
Sabtu, 1 Maret 2025, menjadi hari yang sulit bagi Pecco Bagnaia. Juara bertahan MotoGP itu harus menjalani sesi kualifikasi pertama (Q1), sesuatu yang tak pernah ia alami musim lalu. Kesalahan Race Direction dalam pengibaran bendera kuning pada tiga menit terakhir sesi Practice membuatnya gagal lolos langsung ke Q2, meskipun ia telah mencatat waktu yang cukup untuk masuk ke babak kualifikasi utama.
Saat para pembalap berpacu melawan waktu untuk mengamankan tiket ke Q2, situasi di lintasan berubah kacau. Meski insiden antara Bagnaia dan Franco Morbidelli yang terjadi setelahnya menarik perhatian, pembalap asal Turin itu justru lebih kesal dengan pembatalan lapnya yang disebabkan oleh kesalahan Race Direction.
Kesalahan marshal dan bendera kuning yang membingungkan
Dalam situasi krusial tersebut, marshal melakukan kesalahan dengan mengibarkan bendera kuning secara tidak tepat. Ketika mereka menyadari kekeliruan itu, upaya untuk memperbaiki situasi malah membuat keadaan semakin buruk.
"Saat itu terjadi kekacauan antara lampu hijau dan kuning. Saya tidak bisa memahami apa pun," ungkap Bagnaia yang tampak frustrasi. Ia merasa dirugikan karena Race Direction menganggap dirinya yang melakukan kesalahan, tetapi tidak mengembalikan lap yang telah dibatalkan. Seandainya putarannya tidak dihapus, ia seharusnya bisa langsung lolos ke Q2.
Bagnaia juga mengkritik ketidakpahaman Race Direction dalam menangani sistem bendera. "Mereka tidak tahu bagaimana sistem bendera bekerja dan mulai menekan tombol," ujarnya dengan nada kecewa.
Bagnaia temui Komisi Keselamatan setelah Practice
Tak lama setelah sesi Practice berakhir, Bagnaia langsung menemui Komisi Keselamatan untuk mencari kejelasan. Sebelum berbicara kepada media, ia juga mendatangi Race Direction untuk mendengar penjelasan mereka terkait insiden tersebut. Sayangnya, jawaban yang diterimanya jauh dari memuaskan.
Race Director Mike Webb akhirnya mengakui bahwa kesalahan terjadi karena faktor manusia. "Race Direction telah menetapkan bahwa bendera kuning yang membatalkan putaran Bagnaia tidak ditunjukkan dengan benar. Ini karena kesalahan manusia," ungkap Webb dalam sebuah pernyataan resmi.
Webb juga menyampaikan permintaan maaf kepada Bagnaia dan tim Ducati atas kejadian yang merugikan ini. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan untuk tidak mengembalikan lap Bagnaia tidak bisa diubah. "Ketika seorang pembalap menyelesaikan putaran cepat di bawah kondisi bendera kuning, maka putaran tersebut secara otomatis dibatalkan. Hal ini pernah terjadi pada sejumlah pembalap, tapi sayangnya dalam kasus Pecco, itu adalah lap tercepatnya," jelasnya.
Bagnaia tetap kecewa meski mendapat permintaan maaf
Bagnaia mengaku tidak puas dengan jawaban yang diberikan Race Direction. Baginya, pengakuan atas kesalahan tanpa ada tindakan korektif tetap merugikan.
"Saya diberitahu bahwa mereka tidak bisa mengembalikan lap tersebut meski sudah mengakui kesalahan. Dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya pahami," kritiknya.
Ketika ditanya tentang perbincangannya dengan Simon Crafar, ketua panel stewards yang menggantikan Freddie Spencer tahun ini, Bagnaia mengungkapkan bahwa Crafar sebenarnya ingin mengembalikan lapnya. Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Race Direction.
"Simon ingin mereka mengembalikan lap saya, tetapi keputusan ada di tangan Race Direction," tambahnya.
Situasi ini menambah tekanan bagi Bagnaia, yang kini harus berjuang dari sesi Q1 untuk mengamankan posisi start terbaiknya. Dengan Ducati yang masih menjadi salah satu motor paling kompetitif di grid, pertanyaannya kini adalah apakah Bagnaia bisa bangkit dari kekecewaan ini dan tetap tampil maksimal di kualifikasi serta balapan utama.