David Alonso siap jalani debut di Moto2 pada Grand Prix Thailand
Juara dunia Moto3 2024 ini menghadapi tantangan baru dalam kategori yang lebih kompetitif.
Oleh Hayu Andini dan Yuni Utomo
David Alonso, juara dunia Moto3 tahun 2024, bersiap menghadapi tantangan baru di Moto2. Grand Prix Thailand akan menjadi momen penting dalam kariernya, tetapi penting untuk meredam ekspektasi terkait penampilannya saat ini. Meski menunjukkan dominasi luar biasa di Moto3 dengan 14 kemenangan dalam satu musim, Moto2 menghadirkan tantangan teknis dan fisik yang jauh berbeda.
Pembalap muda asal Kolombia ini telah menjalani lima hari pengujian di sirkuit Jerez dan Portimao untuk membiasakan diri dengan motor Kalex barunya bersama tim Aspar. Fokusnya saat ini bukan langsung mengejar podium, melainkan beradaptasi dengan karakteristik motor yang lebih bertenaga dan menuntut fisik lebih besar dibandingkan Moto3.
Target realistis untuk musim debut
Alonso menyadari bahwa musim pertamanya di Moto2 akan lebih banyak tentang pembelajaran dan penyesuaian. Ia bahkan menganggap Grand Prix pertama di Thailand sebagai perpanjangan dari tes pramusim, bukan ajang untuk langsung membuktikan diri.
"Balapan pertama setiap tahun selalu spesial, tetapi tahun ini saya akan memulainya seperti seorang pembalap penguji," ungkap Alonso. "Ini adalah kesempatan tambahan untuk memahami cara mengendarai motor baru. Saya melihat GP ini sebagai tiga hari lagi untuk terus berkembang dan menambah pengalaman hingga saya bisa berkendara tanpa harus terlalu banyak berpikir."
Pendekatan ini menunjukkan kedewasaan Alonso dalam memahami tantangan Moto2. Dengan gaya balap yang agresif tetapi tetap terukur, ia ingin memastikan bahwa setiap kilometer yang ditempuh di lintasan berkontribusi pada peningkatan performanya di masa depan.
Dukungan dari tim dan rekan setim
David Alonso tidak akan menjalani perjalanan ini sendirian. Rekan setimnya di Aspar, Dani Holgado, yang merupakan wakil juara Moto3 2024, juga melakukan debut di Moto2 musim ini. Kehadiran Holgado menciptakan dinamika yang menarik dalam tim, di mana keduanya bisa saling berbagi pengalaman dan membantu satu sama lain untuk memahami karakteristik Moto2 dengan lebih cepat.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat adaptasi mereka, terutama dalam memahami perbedaan antara Moto3 dan Moto2, seperti bobot motor yang lebih berat, sistem pengereman yang lebih kompleks, serta distribusi tenaga yang jauh lebih agresif.
Masa depan yang menjanjikan
Meskipun musim ini akan menjadi tahun pembelajaran bagi Alonso, bakat dan kemampuannya beradaptasi yang telah ia tunjukkan di Moto3 memberikan indikasi positif untuk masa depannya di Moto2. Seiring bertambahnya pengalaman dan pemahamannya tentang kategori ini, kemungkinan besar Alonso akan mulai menunjukkan potensinya di paruh kedua musim.
Jika ia mampu menjaga progres dan menemukan ritme balap yang tepat, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan Alonso akan menjadi salah satu kandidat utama untuk bersaing di papan atas Moto2, sebelum akhirnya melangkah ke kelas utama, MotoGP.