Jorge Martin hadapi cedera serius yang mengancam kariernya
Juara dunia MotoGP 2024 ini menjalani operasi usai cedera kompleks yang bisa membuatnya absen panjang.
![]() |
Jorge Martin dari Spanyol dan Aprilia Racing beraksi saat Tes MotoGP di Barcelona di Circuit de Catalunya, pada 19 November 2024, di Montmelo, Spanyol. Foto oleh Eric Alonso/Getty Images |
Oleh Alana Salsabila dan Randy Ahmad
Jorge Martin baru saja menjalani operasi pada Selasa pagi di Klinik Dexeus di Barcelona setelah mengalami cedera parah saat sesi latihan pribadi. Juara dunia MotoGP 2024 ini kini menghadapi tantangan besar yang berpotensi membuatnya absen dalam waktu lama, sehingga membahayakan peluangnya untuk mempertahankan gelar di musim 2025.
Spesialis kedokteran olahraga Carlos de la Vega, dalam analisisnya di saluran YouTube Manuel Pecino "1×1", menjelaskan tingkat keparahan cedera yang dialami Martin. Ia menyoroti bahwa cedera ini bukan hanya rumit tetapi juga memiliki prognosis pemulihan yang buruk, yang dapat membuatnya absen dari beberapa seri balapan awal musim ini.
Cedera kompleks yang dialami Jorge Martin
Cedera yang dialami Jorge Martin bukanlah hal ringan. Ia mengalami fraktur kompleks pada radius dan skafoid kiri, serta fraktur kalkaneus atau tumit. Menurut Carlos de la Vega, area cedera ini sangat sulit untuk ditangani, terutama karena pergelangan tangan memiliki struktur yang kompleks dengan banyak ligamen yang rentan mengalami kerusakan.
"Ada delapan tulang di pergelangan tangan, dan yang paling rentan adalah skafoid dan radius," jelas de la Vega. "Martin mengalami patah di ujung radius dan juga skafoid, yang merupakan salah satu tulang terkeras di pergelangan tangan. Masalahnya, cedera ini tidak hanya melibatkan tulang tetapi juga ligamen, yang membuat prosedur operasi menjadi lebih rumit."
Operasi yang dijalani Martin melibatkan pemasangan sekrup kecil untuk menstabilkan fraktur. Namun, de la Vega memperingatkan bahwa area ini sangat sensitif dan bisa menyebabkan pemulihan yang panjang dan menyakitkan. "Sendi ini sangat penting untuk pergerakan ibu jari, yang merupakan bagian paling banyak digunakan saat mengendarai motor," tambahnya. "Prognosisnya tidak bagus, dan rehabilitasinya bisa sangat lama."
Prediksi pemulihan dan risiko absen panjang
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, de la Vega memperkirakan bahwa pemulihan Martin tidak akan berlangsung cepat. "Saya pribadi yakin dia akan melewatkan putaran di Asia dan Amerika, jika tidak lebih," katanya. Ia membandingkan cedera ini dengan kasus putranya yang mengalami kondisi serupa setelah kecelakaan mobil.
"Anak saya membutuhkan waktu empat bulan untuk pulih, itu pun tanpa tekanan fisik sebesar pembalap MotoGP," ujarnya. "Bagi Jorge Martin, mungkin butuh waktu lebih lama, terutama dengan tuntutan fisik balapan MotoGP yang ekstrem."
Dengan kata lain, Martin kemungkinan besar akan absen setidaknya dalam beberapa balapan awal musim, yang bisa berdampak besar pada peluangnya untuk bersaing di kejuaraan 2025.
Dampak cedera terhadap karier dan Aprilia
Cedera ini menjadi pukulan telak bagi Jorge Martin, yang sebelumnya juga mengalami patah tulang tangan kanan dan kaki kiri saat uji coba pramusim di Sepang. Serangkaian cedera ini menempatkan Martin dalam situasi kritis, baik secara fisik maupun mental.
"Jorge Martin berada dalam situasi yang mengerikan," ujar de la Vega. "Ia baru saja pulih dari patah tangan lainnya di pramusim, dan sekarang mengalami fraktur tumit, yang merupakan salah satu cedera paling menyakitkan. Ini situasi yang sangat sulit baginya."
Bagi Aprilia, tim yang baru merekrut Martin untuk musim 2025, cedera ini menjadi tantangan besar. Mereka kini harus mencari solusi untuk mengatasi absennya pembalap andalan mereka, terutama jika Martin harus menepi lebih lama dari yang diperkirakan.
Jorge Martin hadapi tantangan terbesar dalam kariernya
Jorge Martin kini menghadapi ujian terbesar dalam kariernya. Setelah meraih gelar juara dunia MotoGP 2024 dengan performa luar biasa, ia kini harus melewati fase pemulihan panjang yang dapat mengancam ambisinya di musim baru.
Ketahanan fisik dan mentalnya akan diuji, tetapi Martin dikenal sebagai pejuang di lintasan. Jika ia mampu menjalani proses pemulihan dengan baik, peluangnya untuk kembali bersaing tetap terbuka. Namun, satu hal yang pasti: jalan menuju pemulihan tidak akan mudah, dan musim 2025 bisa menjadi tahun yang penuh tantangan bagi sang juara dunia.