ZoyaPatel

Francesco Bagnaia siap hadapi persaingan sengit dengan Marc Marquez

Mumbai

Francesco Bagnaia ungkap dinamika persaingannya dengan Marc Marquez di Ducati untuk MotoGP 2025.

Pembalap MotoGP asal Italia, Francesco Bagnaia, dari Ducati Lenovo Team, dan pembalap MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez, dari Ducati Lenovo Team, menghadiri acara peluncuran MotoGP di mal One Bangkok, di Bangkok, Thailand, pada 9 Februari 2025. Foto oleh Anusak Laowilas/Nur
Pembalap MotoGP asal Italia, Francesco Bagnaia, dari Ducati Lenovo Team, dan pembalap MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez, dari Ducati Lenovo Team, menghadiri acara peluncuran MotoGP di mal One Bangkok, di Bangkok, Thailand, pada 9 Februari 2025. Foto oleh Anusak Laowilas/Nur

Oleh Randy Ahmad dan Hayu Andini

Musim MotoGP 2025 menjanjikan pertarungan sengit, terutama di dalam garasi Ducati, di mana Francesco Bagnaia dan Marc Marquez akan berbagi tempat. Dua juara dunia dengan ambisi besar kini berada di bawah satu atap, menciptakan kombinasi yang penuh dengan ketegangan, strategi, dan potensi pertunjukan luar biasa. Dalam wawancara dengan DAZN, Bagnaia mengungkap bagaimana ia melihat dinamika timnya dengan Marquez, membahas rasa hormat, persaingan, serta tujuan utama mereka—memenangkan kejuaraan dunia.

Dua juara dalam satu tim: Akankah ada konflik?

Francesco Bagnaia dan Marc Marquez adalah dua sosok besar di MotoGP dengan sejarah kemenangan yang mengesankan. Kedua pembalap ini memiliki gaya balap agresif dan mentalitas juara yang kuat. Dengan berbagi motor Desmosedici GP25 di bawah bendera Ducati, banyak yang bertanya-tanya apakah mereka bisa bekerja sama atau justru akan memicu ketegangan di dalam tim.

Bagnaia, yang sudah dua kali meraih gelar juara dunia, menegaskan bahwa ia tetap menghormati Marquez, tetapi pada akhirnya, rivalitas tetap ada. "Marc Marquez adalah rekan setim, seperti Bastianini dan Miller sebelumnya, yang ingin Anda kalahkan. Dan saya yakin dia pun berpikir hal yang sama tentang saya," kata Bagnaia kepada DAZN.

Menjaga keseimbangan antara rivalitas dan kerja sama

Bagnaia menyadari bahwa hubungan antara rekan satu tim bisa berubah menjadi kompetisi internal yang ketat. Namun, ia percaya bahwa rasa hormat adalah kunci untuk menjaga dinamika tim tetap sehat. “Yang penting adalah kami memiliki rasa hormat satu sama lain. Itu harus tetap terjaga hingga kami tidak lagi menjadi rekan satu tim,” ujarnya.

Banyak yang membandingkan situasi Bagnaia dan Marquez dengan rivalitas legendaris Ayrton Senna dan Alain Prost di Formula 1. Namun, Bagnaia menolak anggapan bahwa akan terjadi konflik besar antara dirinya dan Marquez. "Beberapa orang membandingkan saya dengan Prost, tapi saya tidak seperti dia. Jika ada sesuatu yang terjadi, saya cepat melupakannya. Dari cerita yang saya dengar, Prost tidak seperti itu," katanya.

Nasihat Valentino Rossi untuk menghadapi musim 2025

Bagnaia juga mengungkapkan bahwa ia mendapat nasihat dari mentornya, Valentino Rossi, tentang bagaimana menghadapi tantangan musim ini. Menurutnya, Rossi menekankan pentingnya meraih kemenangan sebanyak mungkin sejak awal untuk meningkatkan peluang merebut gelar juara. “Dia mengatakan kepada saya bahwa jika saya bisa memenangkan satu atau dua balapan lagi, saya akan punya lebih banyak ruang untuk membuat kesalahan di sisa musim,” ujar Bagnaia.

Marquez sebagai tantangan terbesar Bagnaia

Dengan kedatangan Marquez di Ducati, persaingan internal dalam tim akan semakin intens. Bagnaia menyadari bahwa Marquez adalah pembalap dengan pengalaman luar biasa dan ambisi besar. "Apa yang dilakukan Marquez tahun lalu sangat mengesankan. Sekarang, kami memiliki motor dan tim yang sama, jadi pertarungan akan semakin ketat," kata Bagnaia.

Namun, ia menegaskan bahwa persaingan ini akan menjadi tantangan yang membantunya berkembang sebagai pembalap. “Persaingan di dalam tim memang akan ketat, tetapi ini adalah tantangan positif yang akan membantu saya tumbuh,” tambahnya.

Ducati dan harapan besar untuk MotoGP 2025

Dengan dua pembalap terbaik dalam satu tim, Ducati memiliki peluang besar untuk mendominasi musim 2025. Baik Bagnaia maupun Marquez memiliki tekad kuat untuk meraih kemenangan dan mengukir sejarah baru di MotoGP.

Saat Grand Prix pertama semakin dekat, semua mata tertuju pada garasi Ducati. Mampukah Bagnaia mempertahankan tahtanya, atau akankah Marquez mengambil alih dominasi? Yang pasti, MotoGP 2025 akan menjadi musim yang penuh aksi, drama, dan pertarungan epik di lintasan.

Ahmedabad