ZoyaPatel

Red Bull KTM Tech3 memulai musim dengan Bastianini dan Viñales

Mumbai

Red Bull KTM Tech3 memasuki MotoGP 2025 dengan Enea Bastianini dan Maverick Viñales, menghadirkan kombinasi pengalaman dan ambisi menaklukkan RC16.

Pembalap MotoGP asal Spanyol, Maverick Vinales, dan pembalap MotoGP asal Italia, Enea Bastianini, dari Red Bull KTM Tech3 menghadiri acara peluncuran MotoGP di mal One Bangkok, di Bangkok, Thailand, pada 9 Februari 2025. Foto oleh Anusak Laowilas/Nur
Pembalap MotoGP asal Spanyol, Maverick Vinales, dan pembalap MotoGP asal Italia, Enea Bastianini, dari Red Bull KTM Tech3 menghadiri acara peluncuran MotoGP di mal One Bangkok, di Bangkok, Thailand, pada 9 Februari 2025. Foto oleh Anusak Laowilas/Nur

Oleh Alana Salsabila dan Randy Ahmad

Dengan hanya satu minggu hingga dimulainya MotoGP 2025 di Thailand, Red Bull KTM Tech3 menatap musim baru dengan penuh antusiasme. Tim satelit KTM ini menghadirkan kombinasi baru dengan Enea Bastianini dan Maverick Viñales, dua pembalap berbakat yang siap membawa RC16 ke level berikutnya. Kedatangan mereka menandai era baru bagi Tech3, dengan ambisi besar untuk bersaing di barisan depan.

Musim MotoGP 2025 membawa perubahan besar bagi Red Bull KTM Tech3. Enea Bastianini dan Maverick Viñales kini menjadi ujung tombak tim, menggantikan susunan pembalap sebelumnya. Nicolas Goyon, bos tim Tech3, mengungkapkan bahwa proses perekrutan mereka penuh dengan kejutan dan negosiasi yang menegangkan.

“Jujur saja, itu adalah kejutan besar, kalau tidak bisa dibilang mengagetkan. Tapi ini merupakan kejutan yang sangat positif. Meskipun saya mendapat banyak informasi selama diskusi panjang dengan Enea, kontrak dengan Maverick merupakan kejutan besar bagi saya,” ujar Goyon.

Keputusan Viñales untuk meninggalkan Aprilia dan bergabung dengan KTM mengejutkan banyak pihak. Sebelumnya, ia diprediksi akan memimpin proyek Aprilia di musim 2025. Namun, ketertarikannya pada KTM ternyata sudah lama ada.

"Hal pertama yang Maverick katakan kepada saya adalah bahwa ia sudah bersemangat tentang KTM bahkan sebelum karier Grand Prix-nya dimulai. Sepeda motor trail-nya selalu berwarna oranye," tambah Goyon.

Bastianini, di sisi lain, memiliki motivasi besar untuk membuktikan bahwa tujuh kemenangan MotoGP yang ia raih bersama Ducati bukanlah sekadar kebetulan. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa beradaptasi dengan motor baru dan tetap kompetitif.

Tantangan adaptasi dengan RC16

Mengendarai RC16 bukanlah tugas mudah. Viñales dan Bastianini menghadapi tantangan besar dalam sesi uji coba pramusim. Keduanya sempat kesulitan menyesuaikan diri dengan karakteristik motor, yang berbeda dari tunggangan mereka sebelumnya.

Pada awal pengujian musim dingin, Viñales dan Bastianini lebih sering berada di papan bawah catatan waktu. Namun, menjelang akhir sesi di Thailand, Viñales mulai menunjukkan peningkatan. Ia berhasil mencatat waktu yang menyamai hasil terbaiknya di Buriram musim sebelumnya dan bahkan mengungguli Brad Binder, pembalap utama KTM.

“Tidak diragukan lagi bahwa pembalap kami memiliki ambisi dan potensi untuk memenangkan perlombaan. Tapi pada tahap ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah belajar dan menciptakan kondisi yang optimal,” kata Goyon.

Maverick Viñales mengejar sejarah baru

Viñales memiliki ambisi besar dalam musim ini: menjadi pembalap pertama dalam sejarah yang memenangkan balapan dengan empat pabrikan berbeda. Sebelumnya, ia telah meraih kemenangan bersama Suzuki, Yamaha, dan Aprilia. Kini, ia berharap bisa menambah KTM ke dalam daftar tersebut.

Meskipun perjalanannya bersama KTM baru dimulai, Viñales telah menunjukkan tanda-tanda positif. Dengan pengalaman dan kecepatannya, ia bisa menjadi ancaman nyata bagi para rivalnya jika berhasil menemukan keseimbangan dengan RC16.

Enea Bastianini ingin membuktikan kemampuannya

Bastianini datang ke KTM dengan beban ekspektasi yang besar. Setelah tampil impresif bersama Ducati, banyak yang meragukan apakah ia bisa mempertahankan performanya di atas RC16. Namun, motivasinya untuk sukses tidak bisa diremehkan.

"Saya tahu bahwa banyak orang meragukan saya setelah meninggalkan Ducati, tapi saya yakin bisa beradaptasi dan menjadi lebih kuat bersama KTM," ujar Bastianini dalam sebuah wawancara.

Kecepatan dan gaya balap agresifnya bisa menjadi aset berharga bagi Tech3, terutama jika ia mampu mengatasi tantangan adaptasi dengan cepat.

Harapan besar Tech3 untuk MotoGP 2025

Red Bull KTM Tech3 memasuki musim 2025 dengan harapan tinggi. Dengan duet Bastianini dan Viñales, mereka memiliki kombinasi pengalaman dan ambisi yang dapat membawa tim ke level berikutnya. Meskipun uji coba awal menunjukkan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, potensi mereka untuk meraih hasil besar tetap terbuka lebar.

Saat Grand Prix Thailand semakin dekat, semua mata tertuju pada bagaimana kedua pembalap ini akan menjalani debut resmi mereka bersama KTM. Jika mereka mampu menunjukkan peningkatan signifikan dalam balapan pertama, maka MotoGP 2025 bisa menjadi musim yang penuh kejutan untuk Red Bull KTM Tech3.

Ahmedabad