ZoyaPatel

Joan Mir yakin Honda berada di jalur yang tepat

Mumbai

Joan Mir merasa optimistis dengan perkembangan Honda di MotoGP 2025 setelah hasil positif di tes pramusim. Namun, ia tetap berhati-hati menghadapi Grand Prix Thailand, mengakui masih ada tantangan yang harus diatasi.

Joan Mir dari Spanyol dan Honda HRC melaju melalui pit lane selama sesi latihan bebas MotoGP PT Grand Prix Thailand di Sirkuit Internasional Chang, pada 28 Februari 2025, di Buriram, Thailand. Foto oleh Steve Wobser/Getty Images
Joan Mir dari Spanyol dan Honda HRC melaju melalui pit lane selama sesi latihan bebas MotoGP PT Grand Prix Thailand di Sirkuit Internasional Chang, pada 28 Februari 2025, di Buriram, Thailand. Foto oleh Steve Wobser/Getty Images

Oleh Hayu Andini dan Adila Ghina

Honda menatap musim MotoGP 2025 dengan harapan tinggi. Meskipun Yamaha menjadi pusat perhatian selama musim dingin dalam upayanya mengejar ketertinggalan, Honda juga menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pabrikan Jepang ini menutup musim sebelumnya dengan hasil yang cukup baik, bersaing ketat dengan merek-merek Eropa yang mendominasi beberapa tahun terakhir.

Joan Mir menjadi salah satu kunci dari peningkatan performa Honda. Juara dunia MotoGP 2020 itu menunjukkan hasil positif dalam tes pramusim. Di Sepang, ia mengamankan posisi kedelapan, kemudian memperbaiki catatannya di tes Buriram dengan finis di urutan keenam. Hasil ini menjadi indikasi bahwa Honda mulai kembali kompetitif setelah beberapa musim yang sulit.

Performa Mir meningkat di pramusim

Selama dua sesi tes tersebut, Joan Mir mengungkapkan bahwa ini adalah pramusim terbaiknya sejak bergabung dengan Honda. Ia merasakan peningkatan signifikan pada motor RC213V, yang kini lebih sesuai dengan gaya balapnya. Dengan karakter motor yang lebih agresif, Mir merasa lebih percaya diri dalam menghadapi musim baru.

Menyambut Grand Prix pertama musim ini di Thailand, ekspektasi terhadap Honda jelas lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Namun, Mir tetap realistis dengan targetnya. Ia sadar bahwa Honda masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan untuk bisa benar-benar bersaing di barisan depan.

"Memang benar bahwa saya memiliki perasaan terbaik sejak saya berada di Honda. Saya memiliki kecepatan untuk berada di depan, jika kami menyingkirkan beberapa motor merah, mengacu pada Ducati," ujar Mir kepada media.

Mir menegaskan bahwa target utama adalah finis di sepuluh besar. Menurutnya, terlalu dini untuk berharap lebih dari itu. Namun, ia mengakui bahwa arah perkembangan Honda saat ini sudah sesuai dengan harapan, meskipun prosesnya masih membutuhkan waktu.

"Arahnya, setidaknya sekarang, sudah tepat untuk masa yang akan datang. Saya ingin hal itu terjadi sesegera mungkin," tambahnya.

Honda masih menghadapi kendala teknis

Meskipun ada perkembangan positif, Joan Mir tidak menutup mata terhadap tantangan yang masih dihadapi Honda. Motor RC213V masih memiliki beberapa kelemahan yang cukup signifikan. Masalah utama yang perlu diselesaikan adalah kecepatan tertinggi, cengkeraman ban, dan getaran yang masih mengganggu performa motor, masalah yang juga dialami musim lalu.

"Kami memiliki beberapa titik lemah, tetapi titik lemah yang kami miliki cukup besar. Ada kekurangan dalam hal kecepatan tertinggi, cengkeraman, dan masih ada getaran yang mempengaruhi kami tahun lalu. Tapi Ducati pernah mengalami masalah itu sebelumnya, sejak lama, dan itu berarti kami berada di jalur yang benar," jelas Mir.

Mir mengambil contoh Ducati, yang beberapa tahun lalu menghadapi tantangan serupa sebelum akhirnya menjadi tim terkuat di MotoGP. Ia percaya bahwa Honda sedang menuju ke arah yang benar, meskipun masih membutuhkan waktu untuk benar-benar menyamai level kompetisi tim-tim terdepan.

Tetap realistis jelang Grand Prix Thailand

Dengan semua kemajuan yang telah dicapai, Joan Mir tetap berhati-hati menghadapi balapan pertama di Thailand. Ia menyadari bahwa ekspektasi tinggi bisa menjadi beban tersendiri, terutama setelah musim yang sulit bagi Honda.

"Betapa buruknya pengalaman saya selama ini membuat saya berhati-hati, tidak ada yang akan terjadi jika saya tidak berhasil lolos ke Q2 di sini," tuturnya.

Mir tidak ingin terburu-buru dalam menetapkan target terlalu tinggi. Bagi Honda, musim 2025 masih menjadi periode transisi untuk kembali ke persaingan papan atas. Hasil di Grand Prix Thailand akan menjadi tolok ukur sejauh mana perkembangan mereka dan langkah apa yang masih perlu diambil untuk terus meningkatkan performa.

Dengan optimisme yang tinggi namun tetap realistis, Joan Mir dan Honda berharap bisa menunjukkan performa yang lebih baik musim ini. Jika tren positif di pramusim bisa terus berlanjut, bukan tidak mungkin mereka akan kembali menjadi ancaman di MotoGP dalam waktu dekat.

Ahmedabad