Pedro Acosta alami degradasi dalam sprint race di Termas de Rio Hondo
Pembalap Red Bull-KTM kehilangan momentum setelah start kuat di Termas de Rio Hondo.
Oleh Hayu Andini dan Anna Fadiah
Pedro Acosta menunjukkan performa impresif di fase awal sprint MotoGP Termas de Rio Hondo pada Sabtu. Pembalap Red Bull-KTM itu berhasil melewati Fabio Quartararo dari Yamaha dan naik ke posisi keempat. Namun, setelah beberapa putaran, ritmenya melemah. Kecepatan yang awalnya stabil perlahan menurun, membuatnya hanya mampu finis di posisi kesembilan, tertinggal sebelas detik dari pemenang balapan, Marc Marquez dari Ducati.
Usai balapan, Acosta mengungkapkan rasa frustrasinya. “Saya tidak bahagia. Sulit memahami apa yang terjadi di lintasan,” ujarnya. “Ada banyak faktor yang berperan. Kami harus mencari tahu cara meningkatkan traksi dan mendorong tenaga lebih maksimal ke aspal. Motor kami mungkin yang paling sensitif dalam hal kehilangan grip belakang, dan ini jelas bukan kondisi terbaik bagi kami. Akibatnya, kami kehilangan waktu, mengalami goyangan, dan banyak selip.”
Meskipun kecewa, Acosta tetap mengambil sisi positif dari hasil balapan. “Setidaknya kami menyelesaikan balapan dan mendapatkan satu poin. Sekarang saatnya melupakan hasil ini dan fokus ke balapan utama besok,” tambahnya.
Honda tunjukkan perkembangan signifikan
Selain membahas kendala pada motornya, Acosta juga menyoroti peningkatan performa Honda. Dua pembalap pabrikan Jepang itu, Johann Zarco dan Joan Mir, menunjukkan kecepatan yang mengesankan di sprint race. Zarco mampu finis di posisi keempat, sementara Mir mengamankan posisi kedelapan.
“Mereka benar-benar bekerja dengan baik selama musim dingin,” kata Acosta. “Dibandingkan dengan pabrikan lain, mereka mungkin yang paling banyak mengalami kemajuan.”
Menurutnya, Zarco sangat cepat di beberapa bagian trek. “Saya melihat bagaimana dia melaju, dan dia benar-benar kompetitif. Mir juga menunjukkan kecepatan sejak sesi tes di Thailand. Mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa.”
Acosta juga menambahkan pengamatannya saat bertarung di belakang kedua pembalap Honda tersebut. “Saya berada tepat di belakang Zarco dan Mir untuk beberapa saat. Dari sudut pandang saya, mereka terlihat sangat solid,” katanya.
Fokus pada strategi ban untuk balapan utama
Acosta mengingat kembali pola balapannya dan merasa ada perubahan dibandingkan dengan balapan sebelumnya. “Biasanya saya kesulitan di awal balapan. Kali ini, saya justru memiliki start yang bagus dan menjalani empat putaran pertama dengan baik. Biasanya, saya sering kehilangan posisi di fase awal, tetapi kali ini sedikit berbeda,” jelasnya.
Pembalap berusia 20 tahun itu menekankan bahwa strategi pemilihan ban akan sangat menentukan hasil balapan utama. “Mari kita lihat bagaimana kondisi besok. Pemilihan ban akan memainkan peran besar, jadi kami harus menganalisis semuanya dengan cermat.”
KTM tertinggal dari Honda dalam klasemen pabrikan
Hasil sprint race di Argentina menunjukkan bahwa KTM mengalami kesulitan di balapan ketiga musim ini. Jika dibandingkan dengan Honda, pabrikan Austria itu tampak mengalami stagnasi.
Di klasemen pabrikan, KTM kini tertinggal dari Honda setelah hasil mengecewakan di Termas de Rio Hondo. Pengamatan Acosta mengenai performa timnya ternyata sesuai dengan kenyataan di lintasan.
Dengan hasil ini, Red Bull-KTM harus segera mencari solusi sebelum balapan utama dimulai. Acosta, yang menjadi salah satu harapan utama tim, berharap bisa tampil lebih kompetitif dan memaksimalkan potensi motornya dalam balapan panjang.