Yamaha sempat khawatir sebelum latihan di Argentina
Yamaha sempat khawatir sebelum latihan Jumat di Argentina, tetapi berhasil mengamankan dua posisi Q2 yang ideal.
Oleh Hayu Andini dan Anna Fadiah
Kepala tim Yamaha MotoGP, Massimo Meregalli, mengakui bahwa timnya menghadapi kekhawatiran besar sebelum sesi latihan hari Jumat di Grand Prix Argentina. Kekhawatiran ini muncul setelah hasil yang mengecewakan di Grand Prix Thailand, di mana mereka hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi ke-11 melalui Jack Miller dari Pramac.
Meregalli menjelaskan bahwa kondisi lintasan di Argentina yang biasanya memiliki grip rendah pada hari pertama bisa menjadi tantangan besar bagi Yamaha. Namun, setelah menjalani sesi latihan, kedua pembalap pabrikan Yamaha, Alex Rins dan Fabio Quartararo, berhasil mengamankan tempat langsung di Q2, sebuah pencapaian yang dianggap Meregalli sebagai hasil yang sempurna.
Performa Yamaha di musim 2025 masih belum stabil
Yamaha memulai musim 2025 dengan harapan besar setelah menjalani tes musim dingin yang kuat dengan motor M1 baru. Namun, pada balapan pertama di Thailand, hasil yang mereka dapatkan jauh dari ekspektasi. Quartararo mengaitkan kesulitan yang mereka hadapi dengan konstruksi ban yang lebih kaku di Buriram, yang membuat Yamaha kesulitan menemukan keseimbangan yang ideal.
Di Argentina, meskipun kondisi lintasan lebih menguntungkan karena ban yang digunakan tidak memiliki kekakuan serupa dengan di Thailand, permukaan lintasan yang licin tetap menjadi kendala bagi tim. Kondisi ini membuat sesi latihan pertama pada hari Jumat menjadi tantangan besar bagi Yamaha, dengan hanya Jack Miller yang mampu menembus posisi 10 besar.
Yamaha menemukan solusi pada latihan kedua
Pada sesi latihan kedua di sore hari, Yamaha berhasil menemukan kecepatan yang lebih baik. Alex Rins mampu memanfaatkan slipstream dari Marc Marquez untuk memperbaiki catatan waktunya dan finis di posisi keenam, sementara Quartararo menempati posisi kedelapan. Hasil ini memastikan kedua pembalap pabrikan Yamaha mendapatkan tempat langsung di sesi kualifikasi Q2, tanpa harus melalui Q1.
Meregalli mengungkapkan bahwa Yamaha telah melakukan beberapa perubahan penting pada setelan motor setelah sesi pertama. Ia menekankan bahwa meskipun kondisi lintasan juga membaik, timnya berhasil menemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan performa motor.
Meregalli: Hasil yang sesuai harapan
Berbicara kepada media setelah sesi latihan, Meregalli menegaskan bahwa pencapaian Yamaha pada hari Jumat sesuai dengan target mereka.
"Kami sudah mulai melihat tanda-tanda positif selama tes di Sepang," ujar Meregalli. "Buriram memang tidak berjalan sesuai harapan, tetapi di sini kami cukup khawatir karena biasanya lintasan di Argentina pada FP1 sangat licin. Selain itu, sesi pagi tadi juga sempat basah, yang membuat kondisi semakin sulit."
Meregalli menjelaskan bahwa kedua pembalapnya sempat mengeluhkan kurangnya grip di awal sesi latihan kedua. Namun, setelah melakukan perubahan pada pengaturan motor dan mengganti ban, performa mereka meningkat secara signifikan.
"Yang pasti, kondisi lintasan juga membaik, tetapi memiliki kedua pembalap di Q2 adalah hasil yang sempurna bagi kami," tambahnya. "Target utama kami adalah langsung ke Q2 tanpa melalui Q1, karena jika tidak, akan sangat sulit. Jadi, bisa dibilang target pertama kami telah tercapai."
Nasib Jack Miller dan Miguel Oliveira di sesi latihan
Sementara Yamaha pabrikan berhasil mengamankan posisi di Q2, nasib berbeda dialami Jack Miller dan rekan setimnya di Pramac, Miguel Oliveira. Miller hanya terpaut 0,224 detik dari posisi 10 besar dan akhirnya harus puas di posisi ke-14. Sedangkan Oliveira yang mengalami kesulitan sepanjang hari hanya mampu finis di posisi ke-18.
Dengan sesi kualifikasi dan balapan masih menunggu, Yamaha kini memiliki peluang untuk tampil lebih kompetitif di Grand Prix Argentina. Namun, tantangan sesungguhnya adalah apakah mereka bisa mempertahankan performa kuat ini sepanjang akhir pekan.