ZoyaPatel

Pedro Acosta ungkap sisi lain kepribadiannya di luar MotoGP

Mumbai

Bintang muda KTM berbagi cerita tentang awal karier, kehidupan pribadi, dan pandangannya tentang rival di MotoGP.

Pedro Acosta dari Red Bull KTM Factory Racing saat sesi wawancara media pada hari ketiga dan terakhir Tes Resmi MotoGP Sepang di Petronas Sepang International Circuit, Sepang, Malaysia, pada 7 Februari 2025. Foto oleh Hazrin Yeob Men Shah/Icon Sportswire
Pedro Acosta dari Red Bull KTM Factory Racing saat sesi wawancara media pada hari ketiga dan terakhir Tes Resmi MotoGP Sepang di Petronas Sepang International Circuit, Sepang, Malaysia, pada 7 Februari 2025. Foto oleh Hazrin Yeob Men Shah/Icon Sportswire

By Hayu Andini and Adila Ghina

Pedro Acosta, bintang muda MotoGP, sekali lagi menjadi sorotan setelah tampil dalam acara TV Spanyol yang populer. Di luar sirkuit, pembalap KTM ini memperlihatkan kepribadiannya dengan berbagai pernyataan yang menarik perhatian. Dalam wawancara tersebut, ia berbicara tentang awal kariernya, kehidupan pribadinya, serta pandangannya terhadap rival-rivalnya di MotoGP.

Pedro Acosta mengenang titik balik dalam kariernya, yang menjadi momen penting dalam hidupnya. "Itu adalah kesempatan terakhir saya untuk menjadi seorang profesional. Ada ajang kualifikasi untuk Red Bull Rookies Cup, ayah saya berkata: 'Nak, kamu daftar hari ini atau ikut memancing di perahu', dan saya berkata: 'Oke, mari kita coba'," kenangnya.

Hari itu menjadi titik awal kebangkitan Acosta di dunia balap. Ia menjadi juara dunia Moto3 pada usia 17 tahun pada tahun 2021, kemudian menjuarai Moto2 pada tahun 2023, sebelum akhirnya debut di MotoGP pada 2024. Prestasi ini menunjukkan betapa cepatnya ia berkembang di dunia balap motor.

Meski meraih kesuksesan dan ketenarannya meningkat, Acosta tetap menjalani kehidupan sederhana dan dekat dengan keluarganya. "Saya tidak akan bilang saya anak mama, tapi saya sangat bahagia tinggal di rumah ibu saya. Saya membeli apartemen untuk ditinggali, tetapi saya hampir tidak pernah ke sana," ujarnya sambil bercanda. Dengan gaya humornya yang khas, ia menambahkan, "Saya pergi ke apartemen hanya untuk 'olahraga'," mengacu pada kehidupan cintanya.

Orang tuanya masih mengelola keuangannya, sesuatu yang jarang terjadi di kalangan atlet muda sukses. "Saya tidak tahu berapa banyak uang yang saya miliki di bank. Saya bertanya kepada ibu saya, 'Bu, menurutmu apakah saya harus membeli ini?', dan hampir selalu jawabannya tidak. Orang tua saya yang mengatur uang saya, saya bahkan tidak punya kartu kredit," katanya.

Namun, ketika ditanya apakah ia memiliki cukup uang, Acosta dengan percaya diri menjawab, "Saya bisa membeli perahu ayah saya." Jawaban ini menunjukkan bahwa meskipun ia tidak banyak memikirkan keuangan, ia sudah memiliki cukup untuk memenuhi keinginannya.

Acosta juga berbagi pemikirannya tentang rival-rivalnya di MotoGP, terutama Jorge Martin, yang merupakan manajernya. "Saya lebih akrab dengan Martin, tetapi saya berusaha untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengannya. Kami memiliki hubungan yang baik... sampai saya mengalahkannya di lintasan. Saya menyukainya, tetapi tanpa perasaan," katanya.

Ketika nama Marc Marquez disebutkan, Acosta menunjukkan selera humornya dengan menjawab singkat, "Siapa?" Jawaban ini memancing tawa banyak orang, menunjukkan bahwa ia tidak takut untuk bersikap santai bahkan saat membahas salah satu pembalap terbaik dalam sejarah MotoGP.

Salah satu momen menarik dalam wawancara tersebut adalah ketika Acosta ditanya tentang kehidupan cintanya. Tanpa ragu, ia menjawab dengan santai, "Anda bertanya kepada saya di bulan yang sangat buruk. Ada presentasi tim, perjalanan ke Thailand... Saya menganggap diri saya seperti gunung berapi, selalu panas tetapi untuk saat ini tidak aktif."

Jawaban ini menggambarkan bagaimana kehidupan seorang pembalap MotoGP sangat sibuk, bahkan sampai menyulitkan mereka untuk menjalani kehidupan pribadi yang stabil. Namun, dengan humor dan kepribadiannya yang santai, Acosta tetap menjadi sosok yang menarik di luar lintasan.

Masa depan cerah bagi Pedro Acosta

Pedro Acosta mewakili kombinasi langka antara bakat luar biasa dan kepribadian yang membumi. Meski sudah meraih dua gelar dunia dan kini membalap untuk Red Bull KTM, ia tetap setia pada gaya hidup sederhana dan tetap membumi. Sikapnya yang rendah hati dan penuh humor membuatnya disukai banyak orang, baik di dalam maupun di luar dunia balap.

Musim 2025 menjanjikan tantangan besar bagi Acosta, yang akan bersaing dengan pembalap-pembalap hebat seperti Marc Marquez, Jorge Martin, dan Pecco Bagnaia. Dengan bakat, kepercayaan diri, dan mentalitas yang kuat, Acosta memiliki semua yang diperlukan untuk menjadi salah satu legenda MotoGP di masa depan. Satu hal yang pasti: karier Pedro Acosta masih akan terus bersinar, dan para penggemar MotoGP akan terus mengikuti perjalanannya dengan penuh antusiasme.

Lainnya

Ahmedabad