Davide Tardozzi tanggapi usulan Aprilia soal regulasi MotoGP
CEO Ducati menilai perubahan aturan untuk pembalap cedera sebaiknya berlaku mulai 2026.
![]() |
Davide Tardozzi dari Italia dan Ducati Team memperhatikan selama uji coba MotoGP di Circuit de Catalunya, Barcelona, pada 19 November 2024, di Montmelo, Spanyol. Foto oleh Eric Alonso/Getty Images |
Oleh Hayu Andini dan Anna Fadiah
Di tengah berlangsungnya Grand Prix Argentina, CEO Ducati Lenovo Davide Tardozzi memberikan pandangannya mengenai usulan Aprilia untuk mengubah regulasi MotoGP. Ide yang diajukan Aprilia adalah memungkinkan pembalap yang cedera dan telah absen dalam beberapa balapan untuk mengikuti tes privat sebelum kembali ke lintasan. Aturan ini pertama kali diusulkan oleh Massimo Rivola terkait kondisi Jorge Martin, juara MotoGP 2024, yang mengalami cedera di Sepang dan harus absen hingga Grand Prix Qatar.
Tardozzi yang diwawancarai oleh Jack Appleyard dari motogp.com saat FP2 di Argentina memberikan tanggapan yang hati-hati. Menurutnya, perubahan ini memang berpotensi memberikan dampak positif bagi para pembalap, tetapi ia menegaskan bahwa aturan tersebut tidak boleh langsung diterapkan musim ini.
"Saya pikir ini bisa menjadi ide bagus untuk masa depan," ujar Tardozzi. "Tetapi jika aturan ini akan diubah, sebaiknya dilakukan pada 2026, bukan di tengah musim."
Ducati setuju, tetapi tidak untuk 2025
Perubahan aturan yang diusulkan Aprilia bertujuan untuk membantu pembalap seperti Jorge Martin agar tidak langsung kembali ke akhir pekan balapan tanpa persiapan. Dengan adanya tes privat sebelum balapan, pembalap yang cedera memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri sebelum berkompetisi kembali.
Namun, bagi Ducati, penerapan perubahan regulasi ini sebaiknya dilakukan secara bertahap. Tardozzi mengingat bagaimana Enea Bastianini mengalami situasi serupa pada 2023, tetapi saat itu tidak ada aturan yang memungkinkan tes privat sebelum kembali ke lintasan.
"Kami menghadapi masalah yang sama dengan Enea Bastianini pada 2023, tetapi tidak ada yang memberi kami kesempatan untuk membiarkannya menguji. Jadi saya pikir ini mungkin kesempatan bagus untuk mengubah peraturan tahun depan," tambahnya.
Meski mendukung gagasan tersebut, Tardozzi menegaskan bahwa pengenalan aturan baru di tengah musim dapat menciptakan ketidakadilan. Oleh karena itu, Ducati mendukung perubahan ini dengan syarat regulasi baru mulai berlaku pada 2026.
Jorge Martin tak perlu tes privat sebelum kembali ke lintasan
Selain membahas perubahan regulasi, Tardozzi juga memberikan pendapatnya mengenai situasi Jorge Martin. Menurutnya, pembalap asal Spanyol itu tidak membutuhkan tes privat sebelum kembali balapan.
"Saya pikir Jorge Martin tidak memerlukan tes MotoGP," kata Tardozzi. "Begitu dia pulih, dia akan menjadi salah satu rival kami. Kami mengenal Jorge dengan sangat baik, dan kami tahu dia akan menjadi salah satu pembalap yang bertarung untuk kemenangan."
Peraturan saat ini membatasi pengujian privat dengan motor MotoGP hanya untuk pabrikan yang memiliki konsesi, yaitu Honda dan Yamaha. Pembalap lain yang ingin melakukan latihan pribadi harus menggunakan motor produksi, yang jelas tidak dapat memberikan simulasi balapan yang akurat.
Hal ini menjadi tantangan bagi pembalap yang mengalami cedera, karena mereka harus kembali ke balapan dengan sedikit persiapan. Situasi ini pernah terjadi pada Enea Bastianini pada 2023, dan kini Jorge Martin menghadapi kondisi serupa.
Reformasi regulasi harus direncanakan dengan matang
Meskipun banyak pihak menyambut baik usulan Aprilia, penerapannya dalam waktu dekat tampaknya tidak mungkin terjadi. Ducati menilai perubahan regulasi MotoGP harus melalui proses yang matang agar tidak merugikan pihak lain.
Dengan adanya batasan pengujian bagi tim-tim tanpa konsesi, penerapan aturan baru ini membutuhkan diskusi lebih lanjut antara tim, Dorna, dan FIM. Jika tidak, aturan tersebut dapat menciptakan ketidakseimbangan antara pabrikan yang mendapatkan keuntungan dari pengujian tambahan dan yang tidak.
Ducati menegaskan bahwa perubahan ini bukan sekadar tentang memberikan keuntungan bagi pembalap yang cedera, tetapi juga menyangkut aspek persaingan yang adil. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan penerapan aturan baru mulai 2026 agar semua tim memiliki waktu untuk beradaptasi.
Sementara itu, Jorge Martin harus mempersiapkan dirinya untuk kembali ke lintasan tanpa bantuan tes privat. Namun, Ducati sudah menganggapnya sebagai ancaman serius dalam perebutan gelar, dan persaingan di MotoGP 2025 dipastikan akan semakin ketat ketika Martin kembali ke grid.