Francesco Bagnaia bete lihat Marc Marquez menang
Ekspresi kesal Francesco Bagnaia saat Marc Marquez menang jadi sorotan.
Oleh Hayu Andini dan Anna Fadiah
Francesco Bagnaia tampak bete saat melihat Marc Marquez meraih kemenangan di MotoGP Thailand 2025. Ekspresi wajahnya yang tidak senang dalam parc ferme langsung viral di media sosial, memicu berbagai spekulasi tentang hubungan internal di Ducati Lenovo Team.
Marquez tampil impresif sepanjang seri pembuka MotoGP 2025 di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand. Pembalap asal Spanyol itu menunjukkan dominasinya dengan merebut pole position saat kualifikasi, kemudian memenangi Sprint Race dan balapan utama.
Sementara itu, Bagnaia hanya mampu finis ketiga dalam kedua balapan tersebut. Hal ini tampaknya membuatnya frustrasi, terutama karena ia adalah juara bertahan dan masih menjadi pembalap utama Ducati Lenovo. Dalam sebuah video yang diunggah kanal YouTube resmi MotoGP, ekspresi masam Bagnaia terlihat jelas saat berada di parc ferme setelah balapan.
"Dia (Marquez) bermain-main dengan kami sepanjang balapan. Dia lebih cepat daripada kami, saya tidak tahu kenapa," ujar Bagnaia dengan wajah kesal, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Setelah itu, ia memberikan selamat kepada Marquez, tetapi dengan nada yang terdengar sinis. "Selamat Marc. Kamu bermain-main dengan kami, sial," ucapnya dengan senyum kecut.
Marquez hanya menanggapinya dengan santai. "Tidak-tidak, kamu akan lihat alasannya nanti," balas pemenang balapan tersebut.
Francesco Bagnaia frustrasi dengan finis ketiga di MotoGP Thailand
Selain reaksinya terhadap Marquez, kekesalan Bagnaia juga terlihat saat berbicara dengan Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi. Dalam percakapan yang terekam kamera, ia menunjukkan ketidakpuasannya dengan hasil finis ketiga di Sprint Race dan balapan utama.
"Kita memulai musim di podium. (Tidak apa-apa) kamu tidak senang, tapi tidak apa-apa hasilnya seperti ini," ucap Tardozzi berusaha menenangkan Bagnaia.
Namun, sang juara dunia dua kali itu tetap terlihat tidak puas. "Saya tidak pernah senang dengan posisi ketiga, itu masalahnya," tegasnya.
Tardozzi pun mencoba memberikan perspektif lain. "Ya, saya setuju. Saya juga setuju, tapi ketika kamu meraih podium, itu artinya kamu melakukan sesuatu yang bagus," ujarnya.
Bagnaia yang dikenal sebagai pembalap dengan mental juara tampaknya tidak bisa menerima hasil ini begitu saja. Setelah mendominasi MotoGP selama dua musim terakhir, kini ia harus berhadapan dengan rekan setim yang lebih agresif dan cepat.
Rivalitas baru di Ducati Lenovo Team?
Dominasi Marc Marquez di seri pertama MotoGP 2025 langsung memicu spekulasi tentang persaingan internal di Ducati Lenovo Team. Tim asal Italia ini sebelumnya sudah menghadapi dinamika serupa ketika Bagnaia bersaing dengan Jorge Martin dan Enea Bastianini. Kini, dengan hadirnya Marquez yang sudah menunjukkan kecepatan luar biasa sejak balapan pertama, situasi di dalam tim bisa semakin panas.
Bagnaia sendiri mungkin merasa tertekan dengan kehadiran Marquez yang mampu langsung beradaptasi dengan Desmosedici GP25. Jika Marquez terus tampil dominan, Ducati bisa saja mengalihkan fokus dari Bagnaia, yang selama ini menjadi andalan utama mereka.
MotoGP 2025 masih panjang, dan persaingan di dalam Ducati Lenovo Team bisa menjadi salah satu cerita paling menarik musim ini. Apakah Bagnaia mampu membalas kekalahannya dari Marquez? Atau justru Marquez yang akan mengambil alih status sebagai pembalap utama Ducati? Jawabannya akan terlihat dalam balapan-balapan berikutnya.