Gigi Dall’Igna cium motor Marc Marquez usai MotoGP Thailand
Direktur Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, mencium motor Marc Marquez setelah kemenangan di MotoGP Thailand 2025.
Oleh Alana Salsabila dan Hayu Andini
Direktur Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, menjadi perhatian setelah mencium motor Marc Marquez usai kemenangan gemilang di MotoGP Thailand 2025. Aksi tak biasa itu menunjukkan betapa kagumnya Dall’Igna terhadap performa luar biasa Marquez di seri pembuka musim ini.
MotoGP Thailand 2025 yang berlangsung di Sirkuit Buriram pada 28 Februari-2 Maret menjadi ajang pembuktian bagi Marquez. Balapan perdana di musim MotoGP selalu penuh tantangan, tetapi The Baby Alien—julukan Marc Marquez—mampu tampil dominan sepanjang akhir pekan.
Sejak sesi kualifikasi, sprint race, hingga balapan utama, Marquez menunjukkan kecepatan luar biasa. Keunggulannya tidak hanya terlihat dalam catatan waktu, tetapi juga dalam strategi balapan yang matang. Hal ini membuat Dall’Igna terpesona dan mengungkapkan kekagumannya dengan cara yang unik—mencium motor Desmosedici GP24 milik Marquez.
Dall’Igna bangga dengan performa Marquez dan Bagnaia
Momen Dall’Igna mencium motor Marquez terjadi tepat setelah sang pembalap mengamankan kemenangan di MotoGP Thailand 2025. Raut wajah bahagia terlihat jelas di wajah bos Ducati itu. Ia merasa puas dengan penampilan Marquez yang langsung nyetel dengan motor Ducati pabrikan.
Selain Marquez, Dall’Igna juga memuji Francesco Bagnaia, rekan setim Marquez di Ducati Lenovo. Meski hanya finis di posisi ketiga, Pecco—sapaan Bagnaia—menurutnya tetap menunjukkan performa yang solid.
"Balapan perdana selalu sulit, namun Marc Marquez mampu melaluinya dengan pekan yang sempurna. Pecco juga menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Dall’Igna, dikutip dari Motosan, Selasa (4/3/2025).
Keberhasilan Marquez dan Bagnaia di MotoGP Thailand 2025 menegaskan dominasi Ducati di musim ini. Dengan kedua pembalapnya naik podium, tim Ducati Lenovo semakin percaya diri menghadapi balapan-balapan berikutnya.
Marquez diingatkan untuk tetap konsisten
Meski tampil dominan di seri pembuka, Marquez diingatkan agar tidak cepat puas. Dall’Igna menegaskan bahwa MotoGP 2025 masih sangat panjang, dengan 21 seri tersisa yang harus dijalani.
Menurutnya, konsistensi akan menjadi faktor utama dalam perburuan gelar juara dunia. Ia menekankan bahwa kompetisi ini bukan sekadar sprint race, melainkan sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan strategi dan ketahanan.
"Kejuaraan dunia bukan balapan 100 meter. Yang penting adalah mempertahankan kecepatan dan konsisten untuk bisa bersaing di akhir kompetisi," tambah Dall’Igna.
Dengan kecepatan dan pengalaman yang dimiliki, Marquez memang menjadi salah satu kandidat kuat juara musim ini. Namun, ia tidak boleh menganggap enteng persaingan, terutama dari Bagnaia yang juga berambisi mempertahankan gelarnya.
MotoGP Argentina 2025 jadi tantangan berikutnya
Setelah sukses di Thailand, para pembalap kini bersiap menghadapi MotoGP Argentina 2025. Balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo akan berlangsung pada 14-17 Maret, menjadi kesempatan bagi Marquez dan Ducati untuk mempertahankan momentum positif mereka.
Tantangan di Argentina tidak akan mudah, mengingat sirkuit ini memiliki karakteristik berbeda dengan Buriram. Marquez harus kembali beradaptasi dengan cepat dan menjaga performanya agar tetap konsisten sepanjang musim.
MotoGP 2025 baru saja dimulai, tetapi dengan dominasi awal yang ditunjukkan Marc Marquez, persaingan menuju gelar juara dipastikan akan semakin menarik.